Sejarah
Fakultas Kedokteran, yang menaungi Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL, merupakan salah satu fakultas pertama dalam pendirian Universitas Udayana. Ide tercetusnya pendirian Fakultas Kedokteran dan juga Universitas Udayana digagas oleh Gubernur Bali saat itu, yaitu AAB Sutedja, yang juga didukung oleh Presiden Soekarno untuk memenuhi kekurangan tenaga dokter di Bali. Surat Keputusan (SK) Menteri PTIP No. 104/1962 tanggal 19 Agustus 1962 menyatakan Universitas Udayana resmi berdiri pada 17 Agustus 1962 yang kemudian dikukuhkan oleh Presiden Soekarno dengan SK nomor 18 tahun 1963 tertanggal 31 Januari 1963. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dipimpin oleh dr AA Made Djelantik sebagai dekan. Kegiatan perkuliahan dilakukan dengan meminjam aula di RSUP Sanglah, peralatan laboratorium dari School of Science Teaching Singaraja, dan bantuan tenaga pengajar dari seluruh dokter di Bali dan luar Bali. Fakultas Kedokteran Unud terus berkembang hingga saat ini, yang telah memiliki 6 prodi sarjana, 19 prodi spesialis-1, 4 prodi magister, dan 1 prodi doktor.
Sejarah berdirinya Program Studi Spesialis IK THT-KL FK Universitas Udayana dapat dilacak dari terselenggaranya pelayanan poliklinik THT RSUP Sanglah pada tahun 1969 yang dilakukan oleh seorang dokter umum, yang bernama dr. Adi Palguna, dibantu oleh seorang tenaga perawat. Dokter spesialis THT-KL pertama yang bertugas di RSUP Sanglah adalah dr Putu Wirya Masna, Sp.T.H.T.K.L. (K) yang menamatkan pendidikannya (brevet) dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1970. Pada tahun yang sama, beliau juga memberikan kuliah pertamanya di FK Unud. Prof. dr. Wayan Suardana, Sp.T.H.T.K.L. (K) diangkat sebagai asisten di Bagian THT-KL RSUP Sanglah pada tahun 1972 dan menamatkan pendidikan spesialisnya di UI pada tahun 1978. Beliau langsung kembali mengabdi sebagai dosen di FK Unud dan dokter spesialis THT-KL di RSUP Sanglah setelah tamat.
Tenaga dokter spesialis THT bertambah dengan bergabungnya dr Made Tjekeg, Sp.T.H.T.K.L. (K) pada tahun 1982 dan dr IB Oka, Sp.T.H.T.K.L. pada tahun 1985. Beliau berdua merupakan lulusan UI. Selanjutnya, dr. AA Sagung Puteri, Sp.T.H.T.K.L., yang sebelumnya menjadi asisten di Bagian THT-KL RSUP Sanglah, menamatkan pendidikannya di Universitas Airlangga pada tahun 1985. Berikutnya, yang bergabung adalah dr. Made Sudipta, Sp.T.H.T.K.L. (K) dan dr. Wayan Sudana, Sp.T.H.T.K.L. (K) yang menamatkan pendidikannya di Unair tahun 1988 dan 1989. Pada tahun 1990, dr Eka Putra Setiawan, Sp.T.H.T.K.L. (K) bergabung menjadi asisten di poliklinik THT sebelum menjalani pendidikan spesialis THT di Universitas Gajah Mada dan menamatkannya pada tahun 1997. Beliau sempat mengabdi di RSUD Klungkung sebelum akhinya bergabung kembali di Bagian THT-KL RSUP Sanglah pada tahun 1999. Sebelumnya, pada tahun 1997, dr Luh Made Ratnawati, Sp.T.H.T.K.L. (K) yang menamatkan pendidikannya di Universitas Hasanudin pada tahun 1994, bergabung ke Bagian THT RSUP Sanglah.
Setelah terbentuk Bagian THT-KL RSUP Sanglah dengan 8 orang stafnya, dilakukan pengembangan sebanyak 7 divisi dan rencana untuk membentuk sentra pendidikan dokter spesialis THT-KL. Persiapan untuk membentuk Prodi Spesialis THT dimulai dengan mengembangkan Ruang Kamboja RSUP Sanglah, yang merupakan ruang perawatan pasien THT-KL, sehingga memiliki ruang pertemuan dan penunjang untuk pendidikan. Selain itu, diusahakan juga melibatkan dokter spesialis THT-KL di luar RSUP Sanglah sebagai tenaga dosen luar biasa, yaitu dr. IB Alit Mayasa, Sp.T.H.T.K.L. yang bertugas di RSUD Tabanan dan dr. Made Sastrawan, Sp.T.H.T.K.L. yang bertugas di RSUD Wangaya, Denpasar. Program Studi Spesialis Ilmu Kesehatan THT-KL FK Unud resmi berdiri dengan nama Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 (PPDS-1) Ilmu Penyakit THT-KL pada tanggal 28 Maret 2000 berdasarkan SK Dirjen Dikti No 2372/D2/1999 dengan Kepala Lab/SMF THT Prof. dr. Wayan Suardana, Sp.T.H.T.K.L. (K) dan sekretaris Lab/ SMF THT dr. AA Sagung Puteri, Sp.T.H.T.K.L..
Peserta didik pertama adalah dua orang asisten yang magang di Bagian THT-KL mulai tahun 1999, yaitu dr. IDG Arta Eka Putra, Sp.T.H.T.K.L. (K) dan dr. Made Wiranadha, Sp.T.H.T.K.L. (K). Setelah itu, PPDS-1 Ilmu Penyakit THT FK Unud menerima peserta didik secara rutin tiap tahunnya. Proses pendidikan berjalan dengan dukungan dari RSUP Sanglah Denpasar sebagai wahana rumah sakit pendidikan dan berbagai pihak yang ikut terlibat di dalamnya. Selain kegiatan pendidikan, penelitian, dan pelayanan dalam rumah sakit, Program Studi Spesialis IK THT-KL FK Unud juga menyelenggarakan bakti sosial di wilayah propinsi Bali.
Proses regenerasi terus berlangsung dengan penerimaan staf baru, yang merupakan lulusan PPDS-1 Ilmu Penyakit THT FK Unud sendiri. Peserta didik angkatan pertama, yaitu dr Made Wiranadha, Sp.T.H.T.K.L. (K) dan dr. IDG Arta Eka Putra, Sp.T.H.T.K.L. (K) bergabung menjadi staf pengajar Program Studi Spesialis IK THT-KL FK Unud. Selanjutnya dr. I Gde Ardika Nuaba, Sp.T.H.T.K.L. (K) F.I.C.S. bergabung pada tahun 2006, Dr. dr. Made Lely Rahayu, Sp.T.H.T.K.L. (K) pada tahun 2007, dr. Komang Andi Dwi Saputra, Sp.T.H.T.K.L. (K) pada tahun 2008, dr. I Wayan Sucipta, Sp.T.H.T.K.L. (K) dan dr. Agus Rudi Asthuta, Sp.T.H.T.K.L. (K) pada tahun 2011, dan dr. I Ketut Suanda, Sp.T.H.T.K.L. (K) pada tahun 2013.
Proses pendidikan Program Studi Spesialis IK THT-KL FK Unud mendapatkan wahana baru berupa rumah sakit jejaring yang terdiri dari 3 rumah sakit daerah, yaitu RSD Mangusada di Kabupaten Badung, RSUD Sanjiwani di Kabupaten Gianyar, dan RSUD Wangaya di Kota Denpasar. Rumah Sakit Universitas Udayana di Jimbaran sejak akhir tahun 2019 menjadi wahana pendidikan terbaru bagi peserta didik program spesialis THT-KL.
Hingga tahun 2021, prodi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan THT-KL FK Unud telah menamatkan 110 orang spesialis THT-KL yang tersebar di berbagai propinsi di Indonesia dan satu orang lulusan yang bertugas di negara tetangga, Timor Leste.
Sejak tahun 2018 juga terdapat penambahan staf baru, yaitu dr. I Putu Santhi Dewantara, M.Biomed, Sp. T.H.T.K.L. dan dan dr. Ni Putu Oktaviani Rinika Pranitasari, M.Biomed, Sp. T.H.T.K.L., pada tahun 2018; dr. Ni Luh Sartika Sari, M.Biomed, Sp. T.H.T.K.L., dr Putu Dian Ariyanti Putri, M.Biomed, Sp. T.H.T.K.L., dan dr I Wayan Lolik Lesmana, M.Biomed, Sp. T.H.T.K.L. pada tahun 2019; dr. IA Alit Widiantari, Sp.T.H.T.K.L. pada tahun 2020; dan dr. Gede Wahyu Adi Raditya, Sp.T.H.T.K.L., dr. Putu Yupindra Pradipta, Sp.T.H.T.K.L., dr. IGA Mahaprani Danastri, Sp.T.H.T.K.L., serta dr. Putu Diah Vedayanti, Sp.T.H.T.K.L. pada tahun 2022.
Hingga saat ini, Program Spesialis IK THT-KL FK Unud telah memiliki 9 divisi, yaitu Laring faring, Rinologi, Alergi Imunologi, Otologi, Neurotologi, THT Komunitas, Onkologi, Bronkoesofagologi, dan Fasial Plastik Rekonstruksi. Program Spesialis IK THT-KL FK Unud terus mengembangkan diri agar lebih baik dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar, sarana dan prasarana, serta metode pembelajarannya.
UNIVERSITAS UDAYANA